Sabtu, 13 September 2014

Makalah Gotong Royong

KATA PENGANTAR Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa.karena tanpa rahmatNYA,kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Bu Putu Putriasih S.Pd selaku guru yang mengajar Budi Pekerti yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang memberikan petunjuk dalam membuat makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang Hidup Saling Bergotong Royong Yang Bersifat Kekeluargaan. Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari guru maupun teman-teman.Demi tercapainya makalah yang sempurna. DAFTAR ISI Halaman Judul. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1 Kata Pengantar. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2 Daftar Isi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4 1.2 Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4 1.3 Tujuan Penulisan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4 1.4 Manfaat Pendidikan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4 Bab 2 PEMBAHASAN 2.1 Sejarah gotong royong serta pentingnya dilakukan gotong royong. . . . . . . . . . . . . . . . . 5 2.2 Rasa Kekeluargaan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6 Bab 3 PENUTUP 3.1 Simpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7 3.2 Saran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .7 Daftar Pustaka. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga merupakan suatu wadah dimana orang-orang berkumpul dan membentuk suatu kesatuan.Dalam suatu masyarakat, keluarga memiliki peranan penting, mereka berkumpul dan membentuk suatu kelompok/komunitas yang akhirnya mereka anggap sebagai keluarga. Keluarga juga merupakan suatu komunitas kecil sebelum menjadi masyarakat. Mereka dapat berkembang atau menghasilkan keturunan secara terus-menerus sehingga membentuk keluarga besar. Di Indonesia dikenal dengan penduduk yang ramah tamah dan memiliki sikap kekeluargaan yang kuat, gotong royong serta kepedulian terhadap sesama bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dalam arti khusus keluarga dapat diartikan untuk membantu satu sama lainnya, tidak memiliki sikap ego, pelit, dan sombong, berarti keluarga bukan hanya diartikan sebagai satu perkumpulan kecil anggota masyarakat tetapi dapat diartikan sebagai sikap toleransi dan menjunjung tinggi kebersamaan yang kuat. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apakah gotong royong yang dilakukan masyarakat sangat penting dalam membersihkan suatu lingkungan serta apa alasanya diperlukannya gotong royong? 1.2.2 Apakah gotong royong dapat meningkatkan rasa kekeluargaan antar warga masyarakat? 1.3 Tujuan Penulisan 1.3.1 Untuk mengetahui pentingnya gotong royong yang diperlukan dalam membersihkan suatu lingkungan. 1.3.2 Untuk mengetahui apakah gotong royong dapat meningkatkan rasa kekeluargaan antar warga masyarakat. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Untuk Penulis 1. Menambah khasanah penulis 2. Menambah wawasan budaya bersih 1.4.2 Untuk Masyarakat 1. Menambah pengetahuan tentang pentingnya bekerja sama. 2. Meningkatkan rasa kebersamaan. 3. Menumbuhkan rasa kekeluargaaan. BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Sejarah Gotong Royong Serta Pentingnya Dilakukan Gotong Royong Gotong royong merupakan sikap masyarakat bangsa Indonesia yang telah ada pada zaman nenek moyang kita. Pada zaman nenek moyang telah mewajibkan setiap masyarakat bergotong royong yang dapat dilihat dari kelompok-kelompok kecil yang telah dibuatnya. Proses kehidupannya banyak sekali memerlukan bantuan,seperti contoh mereka telah menggunakan sistem bercocok tanam. Sistem ini sangat memerlukan bantuan,seperti ada yang menanam,menyiram,dan memanen. Nenek moyang kita hidup bergotong royong dengan cara komunal. Prinsip nenek moyang kita adalah hidup bersama dan bekerja sama untuk kepentingan bersama ,oleh karena itu segala sesuatu harus di putuskan bersama. Gotong royong yang memiliki arti bekerja sama dalam menyelesaikan pekerjaan dan secara bersama-sama menikmati hasil pekerjaan tersebut secara adil merupakan tindakan yang sangat diperlukan oleh masyarakat. Sifat gotong royong di daerah pedesaan lebih menonjol dalam pola kehidupan mereka, seperti memperbaiki dan membersihkan jalan, atau membangun/ memperbaiki rumah.Sedangkan di daerah perkotaan gotong royong dapat dijumpai dalam kegiatan kerja bakti di RT/RW, di sekolah dan bahkan di kantor-kantor, misalnya pada saat memperingati hari-hari besar nasional dan keagamaan, mereka bekerja tanpa imbalan jasa, karena demi kepentingan bersama. Dari sini timbullah rasa kebersamaan, kekeluargaan, tolong menolong sehingga dapat terbina rasa kesatuan dan persatuan Nasional. Perwujudan partisipasi rakyat dalam mewujudkan program reformasi yang mana senantiasa berbicara, bergotong royong dalam kebersamaan melakukan suatu pekerjaan. Sikap gotong royong memang sudah menjadi kepribadian bangsa Indonesia yang harus benar-benar dijaga dan dipelihara, akan tetapi arus kemajuan ilmu dan teknologi ternyata membawa pengaruh yang cukup besar terhadap sikap dan kepribadian suatu bangsa, serta selalu diikuti oleh perubahan tatanan nilai dan norma yang berlaku dalam suatu masyarakat. Adapun nilai-nilai gotong royong yang telah menjadi bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia, tentu tidak akan lepas dari pengaruh tersebut. Namun syukurlah bahwa sistem budaya kita dilandasi oleh nilai-nilai keagamaan yang merupakan benteng kokoh dalam menghadapi arus perubahan jaman. 2.1.1 Alasan-alasan mengapa pentingnya di perlukannya gotong royong dalam kehidupan kita,yaitu: 1. Bahwa manusia membutuhkan sesamanya dalam mencapai kesejahteraan baik jasmani maupun rohani. 2. Manusia baru berarti dalam kehidupannya apabila ia berada dalam kehidupan sesamanya. 3. Manusia sebagai mahluk berbudi luhur memiliki rasa saling mencintai, mengasihi dan tenggang rasa terhadap sesamanya. 4. Dasar keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa mengharuskan setiap manusia untuk bekerjasama, bergotong royong dalam mencapai kesehjahteraan hidupnya baik di dunia maupun di akhirat. 5. Usaha yang dilakukan secara gotong royong akan menjadikan suatu kegiatan terasa lebih ringan, mudah dan lancar. 6. Bahwa manusia tidak hidup sendiri melainkan hidup bersama dengan orang lain atau lingkungan sosial. 7. Pada dasarnya manusia itu tergantung pada manusia lainnya. 2.1.2 Manfaat dari Gotong royong membersihkan lingkungan masyarakat: 1. Pekerjaan mudah,cepat dan hasilnya dinikmati bersama. 2. Hidup sehat serta terhindar dari sakit. 3. Dapat menumbuhkan rasa solidaritas antara sesama warga. 4. Menumbuhkan rasa kebersamaan,dan kekeluargaan. 2.2 Rasa Kekeluargaan Dengan melakukan gotog royong rasa kekeluargaan,kebersamaan akan muncul dari hati masyarakat. Kekeluargaan artinya saya dan warga yang artinya orang disekitar kita. Keluarga memiliki makna orang yang masih sealiran darah dengan kita. Keluarga adalah satu unit ocial yang terdiri dari dua atau lebih orang yang dihubungkan oleh ikatan darah, ikatan perkawinan, atau adopsi dan hidup/tinggal serumah atau mungkin tidak serumah. Sikap kekeluargaan memiliki makna sebagai perilaku yang menunjukkan sebuah manifestasi yang cenderung didasarasi rasa familiar yang tinggi yang mempertimbangkan hubungan keakraban sebagai kedekatan keluarga kepada orang lain, sehingga dengan manifestasi tingkah lakunya ini menimbulkan keakraban rasa dekat seperti layaknya keluarga yang memiliki hubungan darah. Sifat kekeluargaan dan kegotong royongan merupakan pencerminan kerukunan hidup yang terdapat dalam masyarakat Indonesia. Tindakan Gotong royong ini dapat memunculkan rasa kekeluargaan antar sesama warga. Dengan adanya rasa kekeluargaan maka warga akan mudah meminta bantuan dengan warga lainnya tanpa ada perasaan malu atau pun takut. BAB 3 PENUTUP 3.1 Simpulan Dari pembahasan tadi,kami akan menyimpulkan tindakan gotong royong dalam masyarakat sangatlah penting untuk memupuk rasa kekeluargaan dan rasa kebersamaan. Gotong royong telah dikenal sejak jaman nenek moyang. Hal semacam ini patut dilestarikan dalam kehidupan sebagai pribadi,bermasyarakat berbangsa,bernegara di saat ini,karena merupakan salah satu wujud sifat kekeluargaan dan kebersamaan.Dengan melakukan gotong royong semua pekerjaan yang banyak akan cepat selesai dengan dibantu oleh warga-warga yang hasilnya akan dinikmati bersama,contoh: membuat jembatan,jalan,membersihkan sungai,got,kerja bakti dan lain-lain. Manusia membutuhkan bantuan dikarenakan manusia merupakan mahluk social,mahluk yang tak dapat hidup sendiri.Manfaat dari gotong royong adalah meningkatkan rasa solidaritas,meringankan suatu pekerjaan,menumbuhkan rasa kebersamaan,dan rasa kekeluargaan.Rasa kekeluargaan ialah ke akraban antar manusia yang seakan-akan seperti keluarga atau saudara kandung. Sikap kekeluargaan memiliki makna sebagai perilaku yang menunjukkan sebuah manifestasi yang cenderung didasarasi rasa familiar yang tinggi yang mempertimbangkan hubungan keakraban sebagai kedekatan keluarga kepada orang lain. 3.2 Saran 1. Marilah lestarikan budaya gotong royong. 2. Marilah melakukan pendekatan antar warga supaya timbul rasa kebersamaan. 3. Meningkatkan sikap persatuan dalam bergaul. 4. Membiasakan bergotong royong dalam menyelesaikan masalah. 5. Saling membantu teman tanpa memandang derajat seseorang. 6. Tidak mencemari lingkungan dengan sampah. DAFTAR PUSTAKA LKS Sejarah kelas 10 semester ganjil Bab 2 Halaman 24, LKS Budi Pekerti kelas 10 semester 1 Bab 4 Halaman 41, http://kekeluargaandangotongroyong.blogspot.com/ Gotong Royong Yang Bersifat Kekeluargaan NAMA KELOMPOK X4 : 1. Andhika Pradana Wijaya, I Made (15.642) 2. Krisna Paramarta, I Made (15.665) 3. Pandu Tirtha Sena, I.B. Putu (15.673) 4. Putra Yasa, I Wayan (15.674) 5. Teddy Wijanaya, Putu (15.679) SMA Negeri 2 Denpasar Tahun Pelajaran 2011/2012